Kamis, 09 September 2010

Laporan Pertama Saya

Tanggal 19 Juni 2010, saya meliput di Rumah sakit Pirngadi, Medan. Saat itu sedang diadakan pemilukada calon walikota Medan. Sebenarnya saya paling malas kalau harus meliput ke rumah sakit, rumah sakit negeri lagi, yang menurut saya kalau rumah sakit negeri itu terkesan kumuh dan tidak terawat. Rumah sakitnya saja terlihat kumuh, bagaimana pasiennya yaa...

Tapi karena tugas, yaahh saya laksanakan juga. Saya kesana bersama rekan kerja saya, Rani. Tugas kami berdua adalah memantau berapa pasien yang ikut mencoblos di rumah sakit tersebut, sekaligus ditanyakan alasannya kenapa walau sakit masih mau nyoblos. Singkat cerita, disana kami berdua berpencar. Rani mewawancara pasien stroke yang pertama kali disambangi tim KPPS. Sedangkan saya mewawancara pasien berikutnya yang disambangi KPPS. Saya sendiri saat itu tidak menyangka kalau berita saya dan Rani naik di www.tribunnews.com. Foto pasien stroke itu adalah hasil jepretan Rani.

Yaaahh.. walaupun laporan saya hanya dibagian akhir...("-_-), paling tidak nama saya juga ikut nyempil disitu
Permulaan yang bagus untuk wartawan pemula seperti saya, hehehe
Saya sebenarnya meliput tentang alasan ibu Yurliana, pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut, yang ikut mencoblos karena ia mengatakan dirinya masih hidup. Bagi saya, alasannya itu cukup mempunyai nilai yang bagus untuk dijadikan berita
Berikut adalah laporan saya dan Rani yang telah diedit oleh editor Tribunnews.com :

Pasien Stroke pun Tetap Mencoblos!

Pasien stroke di RSU Pirngadi Medan yang ikut mencoblos di putaran kedua Pemilukada Medan, Sabtu (19/6/2010)
 
Laporan wartawan Tribun Medan, Rany Sis dan Danang Setiaji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --
Hak warga Medan untuk menyalurkan suaranya dalam Pemilukada putaran kedua Walikota Medan 2010 tidak hanya orang sehat saja. Buktinya pasien yang dirawat di RSU Pirngadi juga bisa menyalurkan pilihan suaranya, Sabtu (19/6/2010).

Seperti dua pasien stroke Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Sumatera Selatan ini dengan antusias  telah memberikan suaranya di rumah sakit tersebut.

Petugas terpaksa melakukan jemput bola di rumah sakit untuk membantu pasien rumah yang telah memiliki hak suaranya untuk memilih pada putaran kedua ini.

Tahonan Panjaitan (63) nenek yang menderita penyakit stroke selama 8 tahun ini tetap semangat mencontreng surat suara, meski dengan gemetaran.

Ketika ditanyakan pilih nomor berapa yang telah dipilih pensiuanan departemen keuangan ini? "Nomor Enam," jawabnya dengan suara yang tidak begitu jelas.

Sedangkan, pasien lain yang juga juga menderita stroke, Wartini dengan dibantu Ika (26) putrinya untuk mencoblos karena sudah tidak mampu lagi menggerakkan tangannya.

Saat Tribun Medan menanyakan pilihan ibunya, Putri ketiga pasien ini mengaku bahwa ibunya selalu sepakat dengan pilihannya tanpa menyebutkan nomor pilihannya.

Pasien lain yang ikut berpartisipasi ada Yurliana Maimbolan ibu rumah tanggga warga Simpang Amplas yang dirawat di kamar 718 ini.

“Walaupun sakit saya akan tetap ingin menggunakan suara saya, sebab saya masih hidup.” ujar Yurliana  Dengan tegas dia mengaku  memilih pasangan Sofyan Tan dan Nelly Armayanti.

Alasannya dia  mengetahui program kerja calon walikota pilihannya, karena itu dia berharap pilihannya lebih memperhatikan kaum minoritas.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 1.961.155 warga Medan yang terdaftar sebagai pemilih yang berhak memberikan suaranya telah melakukan Pemilihan Walikota Medan yang digelar serempak hari ini, Sabtu (19/6/2010) di seluruh TPS Kota Medan. 

Namun, data Pilkada Medan Putaran I,  jumlah  partisipasi warga yang datang ke tempat-tempat pemungutan suara hanya 699.991 pemilih atau 35. 69 persen. Yang tidak memilih pada putaran pertama sebanyak 1.261.164 orang atau sekitar 64,30 persen. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar